Thursday, June 21, 2007

apa kamu mengerti?

saat ketidakpastian sering memomok belakang nyawa,
tercetus satu ketakjuban yang menzahirkan perasaan cinta,

aku melontarkan khilaf yang terpancar (sayup agar kamu memahami);

lewat masa ini sering sahaja berkonfrontasi,
menilai di mana jejak jejak itu terkesan,
di mana jejak jejak itu juga mengepalai, membontoti, atau berhenti?
bagaimana akan harus kujelaskan,
kerna jejak jejak itu juga maseh tidak keruan, tidak punya haluan!!

(punya haluan cuma kurang daya kekuatan)
ah! kaget memikiri apa saja yang bakal jadi cubaan.




kamu tahu saat ini di depanku punya satu dinding transperensi?,
kamu tahu matahari dan bulan mengkehendaki aku di balik dinding itu?,
mengkehendaki agar jiwaku menerobos dinding itu tanpa ada kecanggungan.
harus diingat! kakiku bergerak perlahan,
kerna beban yang dikendong bisa sahaja membongkokkan tulang bahuku,
bisa sahaja mereputkan tulang tulang kamu.

aku biasa, manusia biasa bukan dewa,
apa yang kamu lihat bukan sayap sayap dewa,
tapi pundak pundakku yang miring dek kerna bebanan rasa,
hingga mirip sayap sayap sang para dewa,
hingga bisa membuat matamu tertipu (bukan aku yang menipu)

selami apa yang kamu rasakan,
jika masa yang jadi taruhan, aku bukan pilihan;
hidupku adalah pengorbanan,
usir aku jauh jauh,
terus kamu tidak bisa mengeluh,

apa yang kamu percaya?
cinta?!
adakah cinta yang kamu perjuangkan?!

usah bicara soal cinta
aku berdiri atas nama cinta!!
di pundakku penoh rasa cinta!
jejak kakiku juga adalah cinta!


aku butuh masa, pinjamkan aku kesabaran jika benar benar kau tegar!
terus kau akan pahami apa yang aku perjuangkan adalah satu noktah yang berkali kali,
kamu cukup berani?!
cukup berani??


kamu tahu apa yang kamu mahu,
aku yakin kamu!