Monday, October 27, 2008

Perasaan Ka - Dua

sisipan yang terbentang itu adakalanya bercahaya neon,
adakalanya terus menerobos jendela yang sinarnya samar samar,
lantaran mencari philia itu seakan akan kejauhan,
justeru, kata kata filsuf terus berlegar legar mencari tempat untuk diterjemahkan
yang bijak itu lewatnya di pengakhiran

akan adakah kebenaran pikiran filsuf agung?
semakin direnung mata hati, semakin terasa canggung,
terasa kecil hingga menghampiri kejatuhan,
Buntu!
saat dikurniai ruang,
ribut ribut datang mengilai,
mengulang ulang; berantakan,

andai nanti ruang ditabur kembali,
akan adakah rasa yang sama menemani.

yang jelas,
waktu itu tidak pernah bersifat roda pada literasi,
meski berkongsi pada figurasi,

yang sangat sangat jelas,
kerinduan menembusi dinding dinding angan.

personifikasi fisiknya amat menenterami...

1 comment:

Faisal Zainal Abidin said...

aku tak tahu kenapa, tapi aku sgt suka kata kata ini..

"yang bijak itu lewatnya di pengakhiran"